Kadang, tempat terbaik justru ditemukan tanpa sengaja. Begitu pula ketika saya berbelok arah menuju Stasiun Ciroyom dan tanpa rencana bertemu dengan sebuah coffee shop mungil bernama Ahiru.
Lokasinya berada di sekitar kawasan Bandara Husein, tidak jauh dari daerah Pajajaran dan Paskal, Kota Bandung, sehingga cukup strategis untuk disinggahi siapa pun yang sedang melintas.
Dari luar, Ahiru tampak sederhana. Tidak besar, tidak pula heboh dengan desain industrial ala kafe-kafe kekinian. Namun, begitu masuk, suasananya langsung terasa beda: hening, teduh, dan nyaman. Bukan tipe coffee shop yang hingar-bingar penuh obrolan keras atau musik memekakkan telinga, melainkan ruang sunyi yang cocok untuk mereka yang ingin bekerja, membaca, atau sekadar menenangkan pikiran.
Meski kecil, interior Ahiru dirancang hangat dengan area duduk yang cukup lega. Wi-Fi stabil, colokan tersedia di beberapa sudut, dan kursi yang mendukung kalau harus ngetik berjam-jam. Rasanya seperti menemukan oase kecil bagi "jompo-jompo produktif" macam saya, yang butuh suasana tenang untuk menyelesaikan tulisan tanpa distraksi.
Hal unik lainnya, perhatian saya langsung tertuju pada detail dekorasinya. Ahiru dalam bahasa Jepang berarti “bebek”, dan rupanya sang pemilik benar-benar menghidupkan konsep itu. Di dalam ruangan, banyak mainan bebek kecil berwarna-warni berjajar di rak dan meja, menambahkan nuansa playful yang bikin senyum-senyum sendiri. Sentuhan sederhana ini justru memberi karakter kuat, menjadikan Ahiru tidak sekadar tempat ngopi, tapi juga ruang yang terasa personal dan hangat.
Untuk urusan minuman, hari itu saya memesan Butterscotch Latte seharga Rp35.000. Rasanya pas di lidah, manis tidak berlebihan, dengan gurih butter yang masih terasa, lalu berpadu dengan sensasi karamel yang lembut. Minuman ini jadi teman sempurna untuk sore hari, ketika jari menari di keyboard dan waktu seakan berjalan lebih pelan.
Ahiru memang bukan kafe besar dengan dekorasi mencolok, tapi justru di situlah letak pesonanya. Tempat ini menawarkan ruang sunyi yang jarang ditemui di tengah hiruk pikuk kota, sebuah tempat di mana kita bisa benar-benar merasa “hadir” sambil menikmati kopi.
Jadi, kalau kebetulan Anda sedang berada di sekitar Pajajaran, Paskal, Husein, Pamoyanan, atau Cicendo, sempatkanlah mampir. Siapa tahu, seperti saya, kamu juga akan menemukan bahwa kebetulan kecil bisa berujung pada penemuan yang manis pada secangkir kopi, suasana tenang, dan deretan bebek mungil yang menemani hari.