Psikologi Marketing dalam Strategi Pemasaran untuk Bikin Orang Membeli

Sedang mencari penjelasan psikologi marketing agar bisa diterapkan dalam strategi pemasaran kamu agar benar-benar menjual?

Psikologi mengeksplorasi sifat manusia, jiwa, dan mengapa orang berperilaku seperti yang mereka lakukan.

Periklanan mengeksplorasi seni mempengaruhi perilaku manusia untuk membuat keputusan pembelian tertentu. Tak heran jika kedua wilayah ini bertemu.

Periklanan vs Psikologi

Psikologi mengeksplorasi sifat manusia, jiwa, dan mengapa orang berperilaku seperti yang mereka lakukan. Periklanan mengeksplorasi seni mempengaruhi perilaku manusia untuk membuat keputusan pembelian tertentu.

Jenis Dasar Iklan

Saat ini, ada begitu banyak jenis iklan.

Baik kamu menggunakan taktik tradisional atau taktik digital, memahami psikologi di balik iklan kamu adalah penting. Berikut adalah beberapa bentuk dasar dari iklan:

Tradisional

  • Koran
  • Majalah
  • Radio
  • Surat langsung
  • Papan iklan

Digital

  • Sosial
  • Iklan Google
  • Pencarian / SEO
  • Display
  • Listing sponsor

Baik kamu menjalankan iklan Google, atau hanya memasang papan iklan, kamu pasti ingin memilih pendekatan pemikiran atau perasaan untuk iklan kamu.

CPM vs. HEM

Ada dua model dasar yang menjelaskan bagaimana orang memproses informasi, Consumer Processing Model dan Hedonic, Experiential Model.

Dengan kata lain, model berpikir dan perasaan. Kemungkinan kamu akan condong ke satu model, tergantung pada produk dan audiens kamu. Iklan tidak harus menjadi satu atau yang lain, anggap itu lebih sebagai skala.

Pendekatan Berpikir

Pendekatan berpikir iklan memungkinkan konsumen menggunakan logika dan alasan untuk membeli produk berdasarkan fitur atau pemecahan masalah. kamu dapat menganggap iklan ini sebagai fakta berdasarkan jika itu membantu.

Kamu harus menggunakan pendekatan berpikir jika:

  • Kamu ingin menyoroti informasi langsung, fitur, manfaat, atau keuntungan.
  • Produk kamu diartikan sebagai produk yang digunakan untuk mengatasi kebutuhan yang serius, misalnya obat migrain.
  • Itu selaras dengan suara merek dan audiens target kamu.

Contoh iklan yang menggunakan pendekatan CPM, atau pendekatan berpikir, adalah iklan Apple yang memperkenalkan peluncuran fitur baru iPhone XS dan iPhone XR. Jelas bahwa mereka menyoroti fitur dan manfaat spesifik dari produk mereka tanpa bulu.

Perasaan

Menurut Laporan Nielson 2016, iklan yang menghasilkan respons emosional mendapat peningkatan volume penjualan sebesar 23%.

Pendekatan perasaan menggunakan emosi untuk menangkap perilaku konsumen. Baik itu kesenangan, fantasi, atau ketakutan, pendekatan HEM membujuk konsumen menggunakan emosi.

Kamu harus menggunakan pendekatan perasaan jika:

  • Kamu dapat memanfaatkan beberapa jenis emosi (humor, ketakutan, cinta, dll.) yang akan mengarahkan konsumen untuk membeli produk kamu.
  • Kamu ingin membuat situasi menjadi ringan.
  • Itu selaras dengan suara merek dan audiens target kamu.

Dalam iklan ini, Apple menggunakan pendekatan perasaan senang, membujuk orang untuk berbagi hadiah.

Meski iklan ini tidak berfokus pada produk atau fitur tertentu, iklan ini memanfaatkan suara merek mereka dan memberikan perasaan yang baik kepada konsumen.

Dengan lebih dari 21 juta tampilan, aman untuk mengatakan bahwa mereka mendapat pesan di luar sana.

Teknik Persuasi Menggunakan Emosi

happy girl laptop psikologi marketing

Jika kamu telah memutuskan untuk menggunakan pendekatan perasaan untuk iklan kamu, penting untuk memilih emosi yang paling menarik bagi produk, audiens target, dan merek kamu. 

Saya telah membuat daftar 4 emosi dasar yang digunakan orang dalam periklanan.

1 Humor

Humor mendorong daya ingat. Jika kamu ingin membuat orang mengingat produk dan merek kamu, ini mungkin pilihan terbaik untuk kamu. Membuat orang tertawa membantu orang mengingat merek kamu secara positif.

Menggunakan humor dalam iklan kamu membuat orang mengingatnya lebih dari emosi lainnya.

2. Rasa Takut

Menggunakan rasa takut dalam iklan bisa jadi rumit, tetapi jika dilakukan dengan benar, itu bisa sangat efektif. Taktik ini menggunakan rasa takut sebagai teknik persuasi dengan menggunakan produk kamu untuk memecahkan masalah atau untuk mengubah perilaku.

3. Kegembiraan

Menggunakan kegembiraan dalam iklan kamu bisa menjadi sempurna jika kamu memiliki peluncuran fitur atau sesuatu yang menarik untuk dibagikan dengan audiens kamu. Kegembiraan menyebabkan pikiran dan tubuh kamu bereaksi, yang dapat membuat orang lebih cenderung bertindak dan membuat keputusan pembelian.

4. Kesedihan

Membuat orang sedih adalah cara yang bagus untuk mendapatkan perhatian mereka. saya tahu bagaimana mengerikan kedengarannya, tapi itu benar. Ingat iklan anak anjing sedih yang dibuat Budweiser pada tahun 2014 dengan anak anjing? Itu menyedihkan di awal tetapi membuat kamu merasa baik di akhir, dan sangat berkesan.

*

Setiap emosi membujuk konsumen dengan cara yang berbeda, jadi pastikan bahwa emosi yang kamu pilih paling cocok untuk produk dan merek kamu, dan pada akhirnya membantu kamu mencapai tujuan iklan kamu (alias membuat orang membeli).

Baca juga: Apa Itu Copywriting? Pelajari Fungsi, Jenis, Teknik dan Cara Membuatnya Ini!

Proses Informasi Konsumen

Sekarang setelah kami membahas dasar-dasarnya, penting untuk mengetahui bagaimana audiens kamu akan memproses informasi yang kamu lemparkan ke wajah mereka, secara harfiah.

Ada 7 langkah penting yang terjadi sebelum pelanggan kamu membeli. Pada akhirnya, kamu memiliki kendali atas hampir semua langkah ini.

1. Paparan Informasi

Ini adalah hal pertama yang terjadi ketika pemirsa melihat iklan kamu.

Langkah ini bermula dari kesadaran merek. Jika ini adalah pertama kalinya seseorang melihat iklan tersebut, apalagi merek kamu, mereka mungkin tidak menyadarinya. Itulah mengapa penting untuk memperhitungkan pengulangan untuk membuat audiens kamu lebih terekspos pada iklan kamu.

2. Perhatian yang selektif

Sekarang konsumen kamu telah terpapar informasi, saatnya untuk menarik perhatian mereka (dan tidak pernah melepaskannya).

Langkah ini rumit karena kamu tidak memiliki kendali atas konsumen kamu dan tidak ada jaminan bahwa mereka akan melihat iklan kamu.

Yang saya maksud adalah bahwa hanya karena kamu menjalankan iklan, bukan berarti orang-orang menonton tv, atau hanya karena kamu menjalankan iklan bergambar, bukan berarti konsumen bahkan melihatnya. kamu harus membuat audiens target kamu memperhatikan kamu dengan semua gangguan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Menggunakan prinsip Psikologi Warna untuk menarik pemirsa adalah salah satu cara paling cerdas untuk mencapai perhatian penuh mereka.

3. Pemahaman

Langkah ini cukup penting karena jika konsumen kamu tidak dapat memahami apa yang kamu jual, kemungkinan mereka tidak akan membeli. Jika kamu menggunakan pendekatan HEM, penting bagi kamu untuk memastikan bahwa pesan yang mendasarinya jelas. Jangan biarkan pesan dalam iklan kamu melebih-lebihkan produk kamu.

4. Persetujuan

Kamu telah menarik perhatian mereka, mereka mengerti apa yang kamu jual, apa selanjutnya? Persetujuan. Jika kamu memiliki pesan yang kredibel yang selaras dengan audiens target kamu dan kebutuhan mereka, langkah ini seharusnya terjadi secara alami.

5. Retensi dan Pengambilan

Pikirkan kembali iklan terakhir yang kamu lihat bahwa kamu benar-benar menonjol.

Mengapa itu menonjol bagi kamu? Ini adalah kesempatan kamu untuk membuat iklan kamu menonjol dari yang lain sehingga ketika konsumen siap untuk membeli, mereka memikirkan kamu dan bukan pesaing kamu.

Lihat apa yang dilakukan pesaing kamu dan pastikan bahwa iklan kamu berbeda dari iklan mereka (dan lebih baik?).

6. Pengambilan Keputusan

Pada langkah ini kamu begitu dekat, namun begitu jauh. Konsumen kamu menyadari bahwa produk kamu mungkin tepat untuk mereka, tetapi ada banyak pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan.

Menambahkan ajakan bertindak bisa menjadi dorongan ekstra yang dibutuhkan konsumen untuk membeli produk kamu.

Jika konsumen memutuskan untuk membeli produk kamu setelah melihat iklan kamu, bukan berarti mereka akan menindaklanjutinya. Ingatlah bahwa produk tidak dijual sampai pembelian itu dilakukan.

7. Tindakan

Langkah terakhir ini adalah tujuan selama ini, untuk membuat konsumen membeli produk kamu.

Berikan tepukan pada diri kamu sendiri karena ini berarti iklan kamu berhasil. Melalui semua iklan yang diperlihatkan konsumen dan berbagai langkah yang diambil otak mereka sebelum membeli suatu produk, mereka memilih produk kamu.

*

Gunakan Psikologi Periklanan untuk membuat orang benar-benar membeli.

Sekarang kamu tentu bukan ahli psikologi tetapi mudah-mudahan, kamu memahami dasar-dasarnya. Ingat, gunakan psikologi periklanan sebagai teman kamu untuk membantu kamu menangkap audiens target kamu lebih baik dari sebelumnya.

Sudah waktunya untuk mengerjakan sihirmu?

*

Referensi:

Share your love
Arif Abdurahman
Arif Abdurahman

Pekerja teks komersial asal Bandung, yang juga mengulik desain visual dan videografi. Pop culture nerd dan otaku yang punya minat pada psikologi, sastra, dan sejarah.

Articles: 266

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *