Berapa Gaji Barista di Bandung?

Katanya gaji barista di Bandung bahkan lebih kecil dari orang yang jaga parkiran kafenya.
latte art gaji barista di bandung

Di Bandung, di antara aroma kopi yang menguap dari mesin espresso, ada cerita yang tak pernah tersaji di menu. Cerita tentang gaji.

Seorang barista berdiri di belakang bar, tangannya lincah mengalir seperti air mendidih, tapi upahnya bahkan kalah dari petugas parkir yang duduk-duduk di luar. "Gapok pemula 1,5-1,8," kata seseorang membocorkan. Angka itu langsung habis untuk sewa kamar kos di Dago, apalagi mimpi.

Tapi di sini, di kota yang bisa menjual gaya hidup third-wave coffee, gaji bukan cuma angka mati. Ada "persenan" yang merupakan potongan dari setiap cangkir yang mereka tuang. "Dulu 2,8 pas part time, akhirnya full time 3,2," cerita seorang mantan barista. Masih jauh dari UMR Bandung yang sekitar 4,5 juta. Tapi di kafe-kafe kecil, 80-100 ribu per shift sudah dianggap rezeki.

Ada yang bertahan dengan 1,5 juta sebulan, sambil tertawa getir: "UMR Bandung hampir 5 juta, loh, hehehe." Tapi tawa itu mungkin hanya cara untuk menahan lapar, atau marah.

Ironi Industri Kopi Bandung

Di satu sisi, ada Slowbar yang membayar 50-75 ribu per shift. Di sisi lain, kafe komersial seperti Tomoro bisa menggaji 4,2 juta, terhitung besar dibandingkan barista lain.

Tapi jangan salah: di balik gaji "besar" itu, beban kerja barista Bandung sering tak sebanding. Mereka bukan hanya pengekstrak rasa dari biji kopi, tapi juga kasir, pelayan, dan petugas kebersihan. "Workload-nya gak sepadan," keluh seorang mantan barista.

Industri kopi spesialti Bandung tumbuh subur, tapi para pekerjanya sering hidup di bawah garis layak. Ada yang bertahan karena cinta pada kopi, ada yang sekadar butuh uang jajan. Ada yang berkelakar gaji barista di Bandung bisa dua digit, syaratnya kudu open BO. Lucu? Mungkin. Tapi lelucon itu hanya cermin dari betapa absurdnya realitas yang mereka hadapi.

Di Bandung, secangkir kopi bisa dijual seharga 30 ribu, tapi orang yang membuatnya sering hanya dibayar 80 ribu untuk shift 8 jam. Di sini, kopi adalah kemewahan, tapi bagi yang menuangkannya, hidup masih jauh dari kata cukup.

Dan selama kita masih mau menyeruput latte tanpa bertanya "Berapa gaji barista-nya?", ironi ini akan tetap mengendap di dasar cangkir, seperti ampas kopi yang tak pernah benar-benar hilang.

Pekerja teks komersial, juga mengulik desain visual dan videografi. Pop culture nerd dan otaku dengan kearifan lokal

Posting Komentar

© Kopi Bandung. All rights reserved. Developed by Jago Desain