Matcha Latte, Kopi kok Warna Hijau?

Kepekatan kopi dan ketenangan teh hijau, dalam secangkir Macha Latte yang memeluk jiwa.
matcha latte kopi susu

Matcha latte pertama kali muncul di menu kedai kopi beberapa tahun yang lalu, dan popularitasnya meningkat pesat dalam waktu yang relatif singkat.

Warna hijaunya yang khas dan rasa uniknya yang beraroma kacang, tanah, dan terkadang pahit membedakannya dari minuman-minuman kedai kopi pada umumnya.

Teh yang digunakan untuk membuatnya, yang bernama matcha, telah dikonsumsi selama lebih dari seribu tahun. Menurut beberapa orang, matcha juga menawarkan sejumlah manfaat kesehatan bagi mereka yang meminumnya. Namun, bagaimana matcha menjadi latte, minuman yang dibuat dengan kopi?

Membuat Matcha Latte

Matcha latte terdiri dari bubuk matcha, air, dan susu.

Jika bubuk matcha tidak diberi pemanis, minuman ini seringkali diberi pemanis dengan madu atau sirup. Jenis susu yang digunakan akan bervariasi sesuai selera, begitu pula jumlah susu yang digunakan.

Bagaimana cara membuatnya? Pertama, beberapa sendok matcha dicampur dengan air hingga membentuk pasta. Kemudian, susu kukus ditambahkan, seperti halnya latte biasa, sehingga barista dapat menciptakan seni latte pada minuman tersebut.

Sebenarnya, "pasta" matcha yang sangat pekat digunakan sebagai pengganti espresso, tetapi bahan-bahan lainnya tetap sama.

Ingin menikmati matcha latte di rumah? Pertama, pastikan matcha layak konsumsi. Matcha berkualitas tinggi biasanya memiliki informasi tentang asal atau produsennya.

Pastikan matcha segar (matcha memiliki masa simpan enam bulan) dan simpan dalam kaleng untuk mencegahnya terpapar panas dan udara berlebih. Jika daunnya berwarna cokelat, ini menandakan matcha sudah basi. Meski aman untuk diminum, rasanya tidak akan sama.

Untuk satu porsi untuk satu orang, kamu membutuhkan:

  • 15 g air saring, direbus hingga sekitar 90°C
  • 5 g bubuk matcha
  • 250 g susu (atau alternatif non-susu)
  • Pemanis, seperti madu atau sirup (opsional)
  • Kocokan

Campurkan matcha, air mendidih, dan pemanis opsional dalam teko, lalu aduk rata. Panaskan susu hingga mengepul (pastikan untuk memeriksa suhu jika menggunakan alternatif non-susu) dan gunakan pengocok untuk membuihkan susu. Tuang susu langsung ke dalam cangkir (latte art opsional) dan nikmati.

Beberapa variasinya antara lain menyajikan matcha latte dengan susu dingin, di atas es, atau diberi krim kocok manis untuk membentuk "frappuccino".

Salah satu variasi minuman yang terkenal, "military latte", diciptakan oleh Hiroshi Sawada, Juara Dunia Barista Asia pertama di Kejuaraan Dunia Latte Art. Military latte menggabungkan bubuk matcha dengan espresso, bubuk kakao, dan sirup vanila.

Beda Matcha dengan Teh Hijau

Matcha dan teh hijau biasa sama-sama berasal dari tanaman Camellia sinensis, dan keduanya merupakan teh hijau. Namun, tanaman teh hijau yang digunakan untuk membuat matcha ditanam di bawah naungan selama sekitar satu bulan sebelum diproses. 

Hal ini meningkatkan kadar klorofil pada daun, yang memberikan warna hijau cerah pada matcha. Setelah dipanen, daunnya, atau tencha, dipisahkan dari batang dan uratnya, lalu digiling menjadi bubuk halus dan lembut.

Matcha juga lebih pekat daripada teh hijau biasa, dan memiliki kadar kafein yang jauh lebih tinggi. Secangkir matcha standar yang dibuat dengan empat sendok teh bubuk mengandung sekitar 280 mg kafein, sementara secangkir teh hijau mengandung sekitar 35 mg. Hampir delapan kali lipat.

Inilah sebabnya mengapa bubuk matcha sering digunakan dalam jumlah yang jauh lebih sedikit, dan mengapa minuman matcha sering disajikan dalam volume yang lebih rendah.

Karena matcha kaya akan antioksidan, banyak orang percaya bahwa matcha dapat mencegah penyakit jantung, diabetes, kanker, dan bahkan dapat digunakan sebagai diet. Ini telah menjadi bagian besar dari pertumbuhan globalnya baru-baru ini.

Pekerja teks komersial, juga mengulik desain visual dan videografi. Pop culture nerd dan otaku dengan kearifan lokal

Posting Komentar

© Kopi Bandung. All rights reserved. Developed by Jago Desain